Waspada, Jawa Barat Menghadapi Ledakan Kasus COVID-19 Pasca Libur Panjang

Makramat.com. Penambahan kasus corona virus disease 19 (COVID-19) di wilayah Provinsi Jawa Barat masih terus terjadi dengan angka yang cukup tinggi. Pada hari ini, Jumat (6/11/2020) dilaporkan sebanyak 627 kasus baru COVID-19 bertambah lagi di Jawa Barat.

Akibat penambahan tersebut, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Barat hampir menembus angka 40 ribu, tepatnya 38.551 kasus. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah lebih tinggi lagi dalam sepuluh hari sampai dua minggu setelah libur panjang tanggal 28 Oktober-1 November 2020 lalu.

Baca juga: Waspada, Indonesia Resmi Memasuki Masa Resesi

Artinya, penambahan kasus COVID-19 tersebut secara drastis atau meledak diperkirakan akan terjadi antara hari Minggu (8/11/2020) sampai dengan Minggu (15/11/2020) yang akan datang. Dalam hal ini, masa libur panjang dikhawatirkan akan menjadi penyebab terjadinya penyebaran COVID-19 yang masif.

Keadaan itu pernah terjadi pada saat libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2020 pada minggu keempat bulan Mei 2020. Pada saat itu, terjadi rekor penambahan kasus positif COVID-19 secara nasional dengan jumlah 1.043 kasus. Untungnya, Jawa Barat pada waktu itu hanya menyumbang sebanyak 25 kasus.

Sebelum libur panjang cuti bersama tersebut penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara nasional masih berkisar di bawah angka 1000 kasus. Namun, setelah libur cuti bersama tersebut terjadi penambahan dengan rekor di atas 1000 kasus pada tingkat nasional.

Baca juga: Reaksi Atas Pernyataan Presiden Prancis, Majelis Ulama Indonesia Serukan Boikot Produk Prancis

Penambahan itu sempat tertahan karena diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat. Bahkan, pada cuti bersama Hari Raya Idul Fitri diberlakukan larangan mudik, sehingga pergerakan masyarakat relatif tertahan.

Jika pada saat itu tidak ada PSBB ketat dan larangan mudik sudah dipastikan akan terjadi ledakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia. Bayangkan saja sebagian besar rakyat Indonesia, terutama yang akan mudik, bergerak ke seluruh wilayah Republik Indonesia sebagai pembawa virus corona-19.

Penambahan kasus di Jawa Barat justru terjadi pada masa libur panjang 17 Agustus dan cuti bersama Tahun Baru Islam pada minggu ketiga Agustus 2020. Akibatnya, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Barat dalam dua minggu kemudian bertambah cukup tinggi.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Jawa Barat Bertambah 516 Orang

Misalnya, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari Senin (31/8/2020) sebanyak 145 kasus, hari Selasa (1/9/2020) sebanyak 215 kasus. Selanjutnya, penambahan pada hari Rabu (2/9/2020) sebanyak 203 kasus, hari Kamis (3/9/2020) 238 kasus, dan hari Jumat (4/9/2020) 385 kasus.

Seminggu kemudian, pada hari Kamis (10/9/2020) penambahan sebanyak 335 kasus, sehingga totalnya menjadi 13.668 kasus. Pada hari Jumat (11/9/2020) bertambah 272 kasus, sehingga totalnya menjadi 13.940 kasus, dan hari Sabtu (12/9/2020) sebanyak 291 kasus, sehingga totalnya menjadi 14.231 kasus.

Data menunjukkan bahwa setelah libur penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Barat dengan angka yang cukup tinggi. Hal itu ditengarai karena adanya libur panjang yang digunakan untuk liburan ke tempat objek wisata, mall, jalan-jalan, dan lain-lain.

Baca juga: Kasus COVID-19 Karawang Masih Bertambah

Persoalannya tentu bukan karena hari liburnya tetapi karena libur panjang biasanya digunakan untuk berlibur ke tempat objek wisata, mall, jalan-jalan, dan lain-lain. Artinya, masyarakat akan berkerumun atau berada di tempat umum yang ramai pengunjung.

Akibatnya, masyarakat akan terjadi kontak baik langsung maupun tidak langsung dengan para pengunjung lainnya. Padahal, kerumunan atau kontak langsung sangat riskan terjadinya penyebaran virus corona yang berbahaya tersebut.

Kekhawatiran kejadian seperti pada masa libur cuti bersama bulan Agustus 2020 akan terjadi lagi pada libur panjang Oktober 2020 lalu tentu sangat beralasan. Terlebih lagi, penyebaran COVID-19 di Jawa Barat saat ini sudah hampir menembus angka 40 ribu kasus, sehingga penambahannya akan lebih cepat.

Baca juga: Ini Hasil PSBB Transisi Jakarta Dalam Satu Minggu

Bahkan, akibat libur panjang Oktober 2020 lalu diperkirakan penyebaran kasus COVID-19 di Jawa Barat akan jauh lebih banyak dan masif. Hal itu terjadi karena masyarakat sudah merasa lelah dan jenuh dengan situasi pandemi COVID-19 selama ini yang sudah berlangsung lebih dari tujuh bulan.

Masyarakat justru beranggapan dengan dikendorkannya penanganan COVID-19 dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) seakan-akan pandemi COVID-19 sudah selesai. Padahal, COVID-19 di Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya masih ada dan mengancam setiap saat jika tidak waspada.

Beraktivitas di luar rumah sebaiknya hanya dilakukan jika memang dalam kondisi mendesak dan tinggal di rumah merupakan pilihan bijak. Kalaupun harus ke luar rumah, masyarakat harus tetap waspada dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. (RP).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below