Menyoal Perumusan Pancasila Dalam Sidang BPUPKI

Posted by:

Oleh: Hernadi Affandi

Sejarah perumusan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Namun, ternyata BPUPKI jumlahnya ada dua di mana hal itu kurang diketahui oleh masyarakat banyak. Menurut Saafroedin Bahar, terdapat dua BPUPKI yang dibentuk untuk daerah yang berbeda, yaitu untuk pulau Jawa dan Sumatera. Pelantikan BPUPKI untuk pulau Jawa dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945, sedangkan BPUPKI untuk pulau Sumatera baru dibentuk tanggal 25 Juli 1945. Sementara itu, pulau-pulau lainnya seperti Borneo (Kalimantan) dan wilayah Indonesia bagian Timur tidak dibentuk BPUPKI.

BPUPKI untuk pulau Jawa dibentuk oleh Saiko Sikikan (Panglima Tentara) Tentara ke XVI yang membawahkan pulau Jawa. BPUPKI tersebut diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyoningrat dengan dua wakil ketua, yaitu Itibangase Yosio dan RP Soeroso. Adapun anggotanya berjumlah 60 orang dengan 6 orang anggota tambahan. Seluruh pimpinan dan para anggota BPUPKI tersebut dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Selanjutnya, BPUPKI tersebut mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, dan sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945. Antara tanggal 2 Juni-9 Juli 1945 BPUPKI tersebut melakukan reses.

Sementara itu, BPUPKI untuk pulau Sumatera dipimpin oleh Muhammad Sjafei. BPUPKI tersebut dibentuk oleh Saiko Sikikan Tentara ke XXV yang membawahkan pulau Sumatera, sehingga bertanggung jawab juga kepada Saiko Sikikan (Panglima Tentara) Tentara ke XXV tersebut. Namun demikian, BPUPKI tersebut kurang terdengar kiprahnya karena hanya dapat menyusun program-program berjangka pendek. Selain itu, BPUPKI untuk pulau Sumatera tersebut kurang diketahui dengan jelas susunan dan jumlah anggotanya. Dengan demikian, apabila berbicara BPUPKI yang dimaksud adalah BPUPKI untuk pula Jawa, dan bukan BPUPKI untuk pulau Sumatera karena kurang dikenal khalayak.

Menurut Saafroedin Bahar, keberadaan BPUPKI untuk pulau Jawa tersebut kemudian menghasilkan rancangan Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan UUD 1945. Para pembicara dan hasil pembicaraan di dalam persidangan BPUPKI tersebut relatif tercatat cukup lengkap jika dibandingkan dengan persidangan BPUPKI untuk pulau Sumatera. Namun demikian, catatan tentang hasil persidangan BPUPKI pulau Jawa pun sebenarnya masih terdapat kekurangan, termasuk pula ketika menelusuri para pembicara yang terkait dengan rumusan Pancasila.

BPUPKI untuk pulau Jawa (selanjutnya disebut BPUPKI) setelah pelantikannya pada tanggal 28 Mei 1945 mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Di dalam persidangan hari pertama tersebut tampil  sebanyak 11 orang pembicara yang terbagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pukul 11.00-13.00 sebanyak 7 orang, dan sesi kedua pukul 14.30-15.30 sebanyak 4 orang. Adapun para pembicara pada sesi pertama adalah Muh. Yamin, Margono, Sosrodiningrat, Wiranatakoesoma, Soemitro, Woerjaningrat, dan Soerjo. Sementara itu, para pembicara pada sesi kedua adalah Soesanto, Dasaad, Rooseno, dan Aris P. (Bersambung).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below