Mayoritas Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jawa Barat Masih Zona Oranye

Makramat.com. Mayoritas kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat masih berada di zona oranye alias resiko sedang dalam penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Keadaan itu menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat masih belum aman dari COVID-19.

Menurut data yang dirilis di laman www.covid19.go.id, sebanyak 24 dari 27 kabupaten dan kota yang  masuk zona oranye di Provinsi Jawa Barat. Namun, tidak ada satupun kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Jawa Barat yang masuk zona hijau atau zona merah.

Adapun keduapuluh empat kabupaten dan kota yang masuk zona oranye adalah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Cirebon, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon.

Baca juga: Pasien Positif-Aktif COVID-19 Di Kabupaten Karawang Tersisa 317 Orang

Kota Banjar, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, dan Kota Cimahi.

Sementara itu, 3 daerah yang berada di zona kuning adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Sumedang. Sebelumnya, menurut data yang dirilis laman www.covid19.go.id pada tanggal 22 April 2021 hanya satu yang masuk zona kuning, yaitu Kabupaten Sukabumi.

Secara nasional, total kasus COVID-19 Provinsi Jawa Barat masih berada di posisi kedua di bawah Provinsi DKI Jakarta dan di atas Provinsi Jawa Tengah. Tercatat Provinsi DKI Jakarta memiliki total kasus COVID-19 sebanyak 405.812 kasus (24,6%), sedangkan Provinsi Jawa Barat sebanyak 276.389 kasus (16,8%).

Baca juga: Kecamatan Cileunyi Miliki Pasien Positif-Aktif COVID-19 Terbanyak Di Kabupaten Bandung

Selanjutnya, Provinsi Jawa Tengah memiliki kasus COVID-19 sebanyak 182.673 kasus (11,1%). Di tempat berikutnya ditempati oleh Provinsi Jawa Timur dengan 146.571 kasus (8.9%), dan diikuti oleh Provinsi Kalimantan Timur dengan 67.978 kasus (4,1%).

Dengan masih banyaknya kabupaten dan kota yang berada di zona oranye di wilayah Provinsi Jawa Barat harus diwaspadai semua pihak. Kenyataan itu jangan sampai membuat keadaan menjadi lebih buruk dengan berubahnya status zona oranye menjadi zona merah.

Penambahan yang terus terjadi dengan angka yang relatif tinggi dikhawatirkan akan membawa akibat Provinsi Jawa Barat justru menyusul Provinsi DKI Jakarta di posisi pertama. Alasannya, total jarak kasus positif COVID-19 antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi DKI Jakarta sudah semakin dekat.

Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan selama bulan Ramadhan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya kluster penyebaran COVID-19 di masjid atau mushola selama bulan Ramadhan. (RP).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below