Pasar Tradisional Di Kota Bandung Kluster COVID-19?

Makramat.com. Penyebaran corona virus desease-19 (COVID-19) di wilayah Kota Bandung masih terbilang tinggi. Pada hari Sabtu saja, 29/8/2020, terdapat 32 kasus baru COVID-19 di Kota Bandung dalam satu hari.

Berdasarkan data yang dirilis laman www.covid19.bandung.go.id, Sabtu 29 Agustus 2020, total kasus konfirmasi atau positif COVID-19 di Kota Bandung mencapai 1.058 kasus.

Adapun rinciannya adalah 148 orang berstatus kasus aktif, 855 orang dinyatakan sembuh, dan 55 orang meninggal dunia.

Penambahan signifikan tersebut disinyalir karena masyarakat kota Bandung kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama ketika berada di ruang publik.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, masih banyak masyarakat Kota Bandung yang tidak menggunakan masker atau menjaga jarak ketika di tempat umum.

Salah satu kluster penyebaran COVID-19 di Kota Bandung adalah pasar tradisional. Alasannya, para pedagang dan pembeli di pasar tradisional kurang menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Kecolongan, 40 ASN Terpapar COVID-19 Gedung Sate Ditutup Dua Minggu

Penyebaran COVID-19 di kota Bandung, jika dibandingkan dengan di kawasan industri, justru pasar tradisional lebih potensial menjadi kluster.

Hal itu diakui oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, sehingga pasar tradisional tersebut masih perlu penerapan protokol kesehatan secara maksimal.

“Pemerintah Kota Bandung saat ini masih fokus melakukan tes swab di pasar tradisional. Pasar menjadi yang paling rawan terjadinya penularan COVID-19,” demikian penjelasan Wakil Walikota Bandung, Minggu (30/8/2020).

Keadaan itu tentu akan sangat mengkhawatirkan banyak pihak mengingat pasar tradisional merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli yang datang dari berbagai daerah di Kota Bandung.

Artinya, jika pasar tradisional menjadi kluster penyebaran COVID-19 sudah dapat dipastikan penyebaran COVID-19 juga akan sangat cepat menyebar ke berbagai daerah di Kota Bandung.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan terutama ketika beraktivitas di luar rumah, seperti di pasar, mall, terminal, stasiun, kendaraan umum, dan kerumunan massa.

Semua itu harus didukung oleh masyarakat Kota Bandung sendiri untuk menyetop penyebaran COVID-19 khususnya di wilayah Kota Bandung. (RP).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below