Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Masih Tinggi

Makramat.com. Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Status Kabupaten Bandung yang semula sudah masuk zona biru, saat ini kembali masuk zona kuning.

Perubahan dari zona biru ke zona kuning artinya makin lama dan sulit untuk masuk ke zona hijau. Syarat zona hijau adalah jika suatu wilayah sudah tidak ada atau tidak ditemukan lagi kasus Covid-19.

Apabila terdapat penambahan baik orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), apalagi terkonfirmasi positif Covid-19, suatu wilayah akan mengalami penurunan zona.

Hal itu pula yang dialami oleh Kabupaten Bandung dalam beberapa waktu terakhir. Hampir setiap hari terdapat penambahan ODP, PDP, dan terkonfirmasi positif Covid-19.

BACA JUGA: Kasus COVID-19 Di Jabar Mulai Landai?

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung, Yudi Abdurahman, setiap harinya penambahan kasus baik PDP, ODP maupun positif ini terjadi di beberapa desa di Kabupaten Bandung.

Sampai saat ini, Pemkab Bandung fokus terhadap 14 desa yang dianggap cukup rawan dengan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung.

Menurut Yudi beberapa waktu lalu, 14 desa tersebut berada di 10 kecamatan yang berbeda. Di antaranya Desa Lengkong di Bojongsoang, Desa Jatiendah dan Desa Melatiwangi di Cilengkrang, Desa Cileunyi Kulon dan Desa Cinunuk di Cileunyi.

Selanjutnya, Desa Cipinang di Cimaung, Desa Cibeunying di Cimenyan, Desa Citeureup di Dayeuhkolot, Desa Sangkanhurip dan Desa Gandasari di Katapang, Desa Padamulya di Majalaya, Desa Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa di Rancaekek, Desa Cibodas di Solokanjeruk.

BACA JUGA: Kabupaten Bandung Barat Menuju Zona Hijau COVID-19?

Berdasarkan data yang dirilis di laman https://covid19.bandungkab.go.id per 16 Juli 2020, terdapat data terkonfirmasi positif total sebanyak 137 dengan penambahan satu orang.

Dari jumlah tersebut yang masih dirawat sebanyak 26 orang, sudah sembuh sebanyak 106 orang, sedangkan yang meninggal sebanyak 5 orang.

Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.771 orang. Dari jumlah tersebut sudah selesai pemantauan sebanyak 1.758 orang, dan sisanya sebanyak 13 orang masih dalam proses pemantauan.

Data selanjutnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 550, dengan jumlah selesai pengawasan sebanyak 287, dan proses pengawasan sebanyak 163 orang.

Adapun, orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 665, dengan rincian proses pengawasan sebanyak 84 orang dan selesai pengawasan sebanyak 581 orang.

Sementara itu, berdasarkan data per 18 Juli 2020, kasus yang terkonfirmasi positif total sebanyak 141 tanpa penambahan kasus baru.

Dari jumlah tersebut yang masih dirawat sebanyak 27 orang, sudah sembuh sebanyak 109 orang, sedangkan yang meninggal sebanyak 5 orang.

Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.772 orang. Dari jumlah tersebut sudah selesai pemantauan sebanyak 1.761 orang, dan sisanya sebanyak 11 orang masih dalam proses pemantauan.

Data pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 556, dengan jumlah selesai pengawasan sebanyak 387, dan proses pengawasan sebanyak 169 orang.

Terakhir, orang tanpa gejala (OTG) tidak mengalami perubahan dari data sebelumnya, yaitu sebanyak 665 orang, dengan rincian proses pengawasan sebanyak 84 orang dan selesai pengawasan sebanyak 581 orang. (RP).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below